Perbanyak Infak Dan Sedekah Bisa Bangun Kekuatan Ekonomi Depok
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengajak warga Depok untuk memperbanyak infak dan sedekah. Menurutnya, infak yang diberikan warga secara ikhlas dari hati, bisa dijadikan sarana untuk membangun keunggulan ekonomi sesuai visi Kota Depok yaitu, unggul, nyaman, dan religius.
“Kalau
sesuatu berangkat dari hati, maka itu tidak dapat terkalahkan. Jika
hati dan niat kita baik, maka semua yang kita lakukan juga insya Allah
akan berdampak baik pula,” ujarnya saat menghadiri kegiatan Workshop dan
Talkshow Nusantara Berinfaq di Aula Masjid Al Muhajirin, Komplek Kemang
Swatama, Kalibaru, Cilodong, Sabtu (25/02/2017).
Dirinya
juga mengucapkan, apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, ini
merupakan salah satu wadah untuk mengingatkan warga Depok untuk tidak
melupakan amal dan infak. Dengan kegiatan ini, diharapkan warga bisa
lebih sering melaksanakan infak, tentunya dengan ketulusan hati dan
sesuai kemampuan.
Pria
yang akrab disapa Kiyai itu juga menjelaskan, dalam konteks pembangunan
kota, Depok memiliki visi yang menjadi karakter dan kekuatan kota yaitu
religius. Religius ini adalah sebagai simpul dari dua visi lainnya,
yaitu unggul dan nyaman. Dalam Islam, kata Mohammad Idris, keunggulan
itu bisa diwujudkan dalam ekonomi dan juga agama.
“Sebaik-baiknya
harta itu adalah harta yang saleh, di mana kita diminta untuk
membersihkan harta agar mendapatkan keberkahan salah satunya dengan
infak,” jelasnya.
Sementara
itu, Ketua RW 08 Kompleks Kemang Swatama, Puji Harja mengatakan,
kegiatan ini bertujuan untuk menggalakkan umat Islam di Depok untuk
malaksanakan infak. Di mana infaq tidak harus selalu dalam bentuk uang
tunai, tapi juga bisa dengan cara lain seperti barang-barang bekas.
Dirinya
mengatakan, pembangunan Masjid Al Muhajirin ini sendiri sebagian besar
berasal dari dana infak masyarakat. Namun, agar warga tertarik berinfak,
pihaknya menggelar beragam acara seperti Pasar Tani. Lewat acara
inilah, menjadi salah satu mesin mengalirnya infak dari masyarakat.
“Pasar itu adalah wahana untuk berinfak, kami dorong masyarakat untuk bisa berinfak dengan alternatif lain,” ujarnya.
Dirinya
menceritakan, sebelumnya masjid yang saat ini memiliki dua lantai,
dulunya hanya ada satu lantai. Selama kurang lebih 20 bulan, kini masjid
tersebut dapat terbangun dengan megah, salah satunya berkat sokongan
dana dari kegiatan pasar tersebut.
“Di
situ kegiatan jual beli, yang nantinya hasilnya untuk diinfakkan. Saya
harap semua masyarakat bisa juga mencontohnya, karena kami memiliki
pengalaman dan ingin membagi pengalaman ini,” tutupnya.
sumber depok.go.id
sumber depok.go.id
Posting Komentar Blogger Facebook